Senin, 11 April 2011


Because I like the way you hurt 

*terinspirasi dari salah satu lagu favorit ku, Rihanna ft Eminem, The Way You Lie *

Hahaha, kenapa malah suka disakitin?? Ya gak suka sih sebenere. . .  *galau
Tapi dari proses kita disakiti kita tahu, gimana cara menyembuhkan, cara mengikhlaskan, cara memaafkan. Memang sakit sih, tapi dari proses sakit itu kita tahu, pasti kita sembuh kok. Cuma balik lagi sama kita, gimana kita memanfaatkan sakit itu buat jadi imun biar kita kebal

Nangis?? Mengutuk yang nyakitin kita?? Ngeluarin seluruh nama penghuni kebun binatang?? Ngucapin sumpah serapah?? *lebay* Kalau menurutku sih nggak masalah ya. Wajar dan itu hak kita, hahahaah *asal tau tempat dan waktu aja sih

Belajar dewasa itu dari banyak hal lho. Salah satunya ya dari disakitin itu
Seperti pada umumnya, orang yang disakitin itu pasti bakal jatoh, terpuruk, menderita, sengsara, nestapa, nelangsa *lebeeei dee --’’

Tapi dari situ semua pasti kita mikir. Percuma kayak gitu, toh yang nyakitin kita lho gak tau, tepatnya mungkin gak mau tau. Tapi kita juga bisa sedikit berpikir positif, setiap perilaku dan perbuatan itu ada alasanya, walau terkadang alasannya gak penting, gak masuk akal dan gak bisa dikatakan.

Kata si Murray kan orang yang nggak punya otak nggak punya kepribadian *kasarnya gitu
Nah, karena kita punya otak, mari kita mencoba untuk berpikir, walau hati dan otak susah buat diajak sejalan
Kalau kata si Frankl kan, kita harus melihat segala sesuatu berdasar sisi positifnya kan ya, jadi kita coba buat open mind. Emang susah sih, tapi masa iya kita mikir buruk terus?? Nggak kan yaa

Jadi inti dari ”dust” ku kali ini, kalau disakitin nikmati aja, dengan gitu kamu masuk sebuah proses baru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar